Selasa, 24 November 2015

9 Cara Memutihkan Gigi Secara Alami

Gigi adalah salah satu hal pertama yang orang lihat. Memiliki gigi yang bersih dan putih adalah tanda kesehatan serta kepercayaan diri. Berikut ini sembilan cara memutihkan gigi secara alami yang bisa anda coba di rumah:

 1. Kulit Jeruk
Mungkin terlihat aneh jika anda mendengar hal ini. Karena jarang dilakukan oleh banyak orang namun sangat ampuh dalam hal memutihkan gigi anda. Caranya yaitu gunakan kulit jeruk dan pakailah untuk menggosok gigi anda secara teratur. Kandugan vitamin C dalam kulit jeruk sangat baik untuk kesehatan gigi dan mulut anda. Namun tidak disarankan bagi yang mempunyai gigi sensitif.

2. Strawberi
Selain buahnya enak untuk dimakan strawberi juga bermanfaat untuk memutihkan gigi. Dengan mengkonsumsi buah strawberi secara teratur maka lama kelamaan gigi anda akan terlihat putih dengan sendirinya. Kandungan mineral yang ada dalam buah tersebut sangat cocok untuk menyehatkan sekaligus memutihkan gigi yang terlanjur kuning.

3. Garam dan Lemon
Kedua bahan ini bisa anda manfaatkan untuk dibuat sebagai pasta gigi. Campurkan garam dan lemon secukupnya lalu gunakan sebagai bahan untuk gosok gigi. Namun, ingat bahwa pemakaian terlalu sering dapat merusak lapisan gigi, karena kandungan asam pada garam. Pakailah seperlunya saja.

4. Biji Buah Pinang
Tidak hanya buahnya saja yang bermanfaat namun juga biji buah pinang berguna untuk merawat gigi anda. Caranya yaitu bakar bijinya hingga hangus, lalu haluskan sampai lembut. Kemudian gosokkan pada area gigi anda secara merata dengan menggunakan kain atau sabut pinang. Lakukan secara rutin 2-3 kali dalam semingu untuk mendapatkan hasil yang maksimal

5. Baking Soda dan Jus Lemon
Natrium bikarbonat, kandungan yang ada dalam baking soda dapat mengembalikan warna gigi putih anda. Reaksi kimia baking soda dengan jus jeruk lemon memiliki efek senyum cerah. Caranya: campurkan baking soda dan jus lemon dalam sebuah mangkok, aduk hingga muncul sedikit gelembung. Setelah itu bersihkan gigi anda menggunakan kapas yang telah dicelup dalam campuran tersebut. Lakukan secara merata diamkan beberapa saat, lalu gosok gigi anda. Hentikan jika terjadi iritasi pada gusi anda

6. Kulit Pisang
Apakah anda seorang penggemar buah pisang? Mungkin anda belum pernah mendengar pisang sangat bermanfaat untuk gigi anda. Tetapi tunggu dulu, yang kita gunakan adalah kulit buah pisang! makan dulu pisangnya, sisakan kulitnya. Caranya: gosok dengan lembut kulit pisang bagian dalam pada gigi anda selama sekitar dua menit, sekali atau dua kali sehari. Kandungan mineral yang bagus pada buah pisang seperti kalium, mangan dan magnesium, diserap masuk ke dalam gigi anda dan membantu menjaga kesehatan gigi. Silahkan dicoba!

7. Keju dan Susu
Makan keju atau produk susu sangat baik untuk kesehatan gigi karena memiliki kandungan kalsium tinggi yang sangat penting untuk gigi dan mencegah tulang keropos. Asam laktat, yang terdapat pada produk susu, bermanfaat untuk memperkuat enamel dan mencegah kerusakan pada gigi. Mengkonsumsi makanan seperti keju dan susu yang melindungi enamel dan menjaga keputihan gigi kita. Kalsium pada keju dan fosfat dalam susu membantu meletakkan kembali mineral pada gigi anda yang telah hilang dan menghindarkan anda dari sakit gigi

8. Berhenti Merokok
Cara memutihkan gigi secara alami selanjutnya adalah berhenti merokok. Ini dikhususkan bagi seorang pria namun juga tak menutup kemungkinan bagi wanita perokok. Kandungan pada rokok menjadi penyebab utama gigi anda bewarna kuning dan nampak tidak sehat. Karena itulah hindari merokok untuk kesehatan gigi dan juga kesehatan tubuh anda.
cara memutihkan gigi secara alami Cara Memutihkan Gigi Secara Alami, Cepat dan Mudah

9. Gosok Gigi Secara Rutin
Tips ampuh dan jitu yang terakhir adalah dengan menggosok gigi anda secara rutin. Ini merupakan cara efektif dalam menjaga kesehatan dan memutihkan gigi anda. Penggunaan pasta gigi alami seperti berbahan dasar tumbuhan tradisional akan menunjang kebersihan dan kesehatan gigi anda.
Sekian informasi mengenai cara memutihkan gigi secara alami dan cepat. Anda bisa mencobanya di rumah dan pastikan bahan diatas sesuai dengan kondisi gigi anda. Hentikan segera jika terjadi iritasi. semoga bisa bermanfaat.

Minggu, 22 November 2015

Tips Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alam

1.Cara Mengobati Jerawat Dengan Putih Telur
Caranya yaitu, pisahkan kuning telur dan ambil putih telurnya saja. Kocok sebentar lalu oleskan ke wajah dan diamkan selama 15 menit. Putih telur ini akan membantu mengurangi minyak di wajah yang seringkali menyebabkan timbulnya jerawat.

2.Cara Mengobati Jerawat Dengan Pasta Gigi
Satu hal yang perlu diingat disini pasta gigi yang digunakan adalah yang bentuknya pasta(seperti Pepsodent) bukan yang bentuknya gel(seperti Close Up). Caranya hampir sama denga kedua cara di atas. Oleskan pasta gigi ke jerawat dan bagian lain di sekitar jerawat tersebut sebelum tidur. Biarkan semalaman/sampai pagi kemudian bilas dengan air bersih.

3.Cara Mengobati Jerawat Dengan tomat
Buah yang satu ini selain bagus untuk kesehatan mata juga cukup efektif menghilangkan komedo hitam(blackheads). Yang pertama harus dilakukan adalah mengiris tomat menjadi dua lalu oleskan ke seluruh wajah yang berjerawat dan biarkan selama 15 menit – 1 jam kemudian bilas. dan makanlah untuk perawatan dari dalam.

4.Cara Mengobati Jerawat Dengan liah buaya
Perhatian jangan gunakan lidah yang asli dari mulut buaya ya, he,, Ambil satu daun lidah buaya, potong beberapa bagian, kelupas kulit luarnya, oleskan di bagian yang muncul jerawat, dan ulangi melakukan cara ini tiap pagi dan sore. Jika kalian cukup telaten, jerawat mungkin akan dapat mongering dan mengelupas selama 3 hari. Selain itu lidah buaya juga mampu menghilangkan bekas jerawat yang membandel. Sekali lagi kuncinya hanya satu, telaten.!!

5.Cara Mengobati Jerawat Dengan Bawang putih
Ada dua pilihan dalam menggunakan bawang putih untuk menghilangkan jerawat. Pertama dengan menumbuk dua atau lebih bawang putih hingga cukup halus lalu dioleskan ke bagian wajah yang berjerawat. Diamkan selama 10 menit lalu bilas. Sedangkan cara kedua adalah dengan memakan satu atau lebih bawang putih setiap hari.
Banyak yang mengatakan kedua cara ini cukup efekktif, namun bagi kalian yang tidak menyukai bau bawang putih mungkin lebih baik menempuh cara yang lain. Jangan khawatir masih banyak cara alami lainnya yang akan saya jelaskan di bawah ini.

6.Cara Mengobati Jerawat Dengan Selalu Bersihkan Wajah
Selalu rawat kebersihan wajah setiap hari dari kotoran dan debu dijalan. Untuk kita yang selalu aktif dan berurusan dengan debu dijalan, maka rajin-rajinlah membersihkan muka sebelum atau sesudah beraktifitas. Sebagai konsumsi dari dalam, maka perbanyaklah makan sayuran dan minum air putih. Buat yang gak suka sayur.!, maka buah yang mengandung air dapat menjadi alternatif dalam merawat wajah dari dalam. Karena kandungan yang terdapat dalam buah dan sayuran sangat diyakini bisa menjadikan wajah kita lebih bersih dan berseri.

Nah banyak Bukan Caranya, sebenarnya banyak sih cara untuk menghilangkan jerawat ini, asal kita rajin untuk mencari tau aja, apa lagi sekarang udah mudah banget untuk mencari Info kan, tinggal buka Internet, pencet tu BB Atau Androidnya, dan Dapet deh infonya, termasuk kamu nyampe ke blog ini,hehe
Ya udah selamat mencoba ya, Jangan lupa tinggalkan komentar di bawah ya, buat Sensasi,hahah

Jumat, 13 November 2015

Tips untuk menjaga kesehatan tubuh agar selalu sehat

Tips untuk menjaga kesehatan tubuh agar selalu sehat

  • Mengatur pola makan
Kita pasti tahu segala bentuk jenis penyakit yang ada di dalam tubuh kita pada dasarnya berasal dari jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari, tips menjaga kesehatan tubuh yang pertama ini, harus anda perhatikan secara seksama.
Pada awalnya memang tidak ada gangguan yang terlihat pada tubuh kita, namun jika ini sudah terjadi dalam waktu yang cukup panjang barulah efek dari segala jenis makanan yang sudah kita konsumsi akan terlihat.
Artinya perlu ketelitian kita dalam memilih dan mengkonsumsi jenis makanan yang ada, jangan terlalu berlebihan dalam satu sisi. Yang perlu diperhatikan yaitu keseimbangan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti seimbang dalam mengkonsumsi sayur, buah, karbohidrat, lemak serta jenis nutrisi yang lainnya.
  • Mengatur pola hidup
Penyebab kedua penyakit adalah pola hidup yang tidak baik, banyak yang bisa kita lihat perilaku hidup yang tidak baik yang ada disekitar kita, nah tips kesehatan tubuh yang bisa anda lakukan adalah dengan menjaga pola hidup untuk sehat, seperti mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, dan perilaku yang tidak baik lainnya.
  • Istirahat dengan cukup
Setelah menjalani berbagai macam kegiatan baik di luar maupun di dalam ruangan, tubuh tidak akan fit seperti sebelumya, maka untuk itu berikan lah waktu kepada seluruh anggota tubuh anda dengan beristirahat yang cukup
Tips untuk kesehatan tubuh yang satu ini sangat besar manfaatnya jika anda lakukan secara teratur, salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah menghindari begadang.

Jangan lupakan 2 hal ini dalam menjaga kesehatan

  • Berolahraga secara teratur
Tidak semua kita bisa melakukan tips kesehatan tubuh yang satu ini, karena banyak kegiatan yang sudah dilalui maka untuk melakukan olahraga jadi malas dan lebih memilih untuk beristirahat, nah bagi anda yang mempunyai waktu yang cukup, sebaiknya  lakukanlah salah satu olahraga yang yang bisa menjaga tubuh anda tetap bugar.
Banyak olahraga yang bisa kita lakukan minimal satu kali dalam seminggu secara teratur seperti berolahraga santai, bersepeda santai, jogging , dan jenis olahraga yang baik lainnya.
  • Waspada
Nah untuk tips yang terakhir ini, memang sangatlah penting untuk anda ketahui dan lakukan, jika semua cara menjaga kesehatan tubuh sudah anda lakukan, maka untuk jangka panjangnya maka lakukanlah pemeriksaan kesehatan tubuh anda kepada dokter secara berkala minimal 1 kali dalam 6 bulan, hal ini bertujuan untuk memastikan bagaimana kesehatan tubuh anda, jika ada yang tidak sesuai maka tindakan untuk pencegahan dan perawatan bisa dilakukan dengan cepat.

Sabtu, 07 November 2015

lagu mars jurusan keperawatan poltekkes jambi

selamat sore sahabat sigit. baru bisa post nih maklum masih sibuk dengan kuliah, ngomong2 kuliah saya bakan lagu mars dari kampus saya
mars-jurusan-keperawatan.mp3
berhubung saya kuliah di jurusan keperawatan saya juga bawakan lagu mars keperawatan
mars-ppni.mp3

sekian terimakasih.

Kamis, 05 November 2015

TEORY KEPERAWATAN BETTY NEUMAN



KATA PENGANTAR
         
                   Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Konsep Dasar Keperawatan dengan judul “ TEORY BETTY NEUMAN “.
                        Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
                                                                                                            Jambi, 01 November 2015

                                                                                                                        PENULIS








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           ......................................................................................             I
DAFTAR ISI                          ......................................................................................             II
BAB I  PENDAHULUAN
            1.1  Latar Belakang     .....................................................................................              1
            1.2  Rumusan Masalah  ..................................................................................               1
            1.3  Tujuan Masalah    .....................................................................................              1

BAB II  PEMBAHASAN
            2.1  Sejarah Betty Neuman     .........................................................................
            2.2  Teori Betty Neuman dan hal-hal yang terkait      .....................................
            2.3  Contoh Kasus Teori Betty Neuman         .................................................

BAB III  PENUTUP
            3.1  Kesimpulan          .................................................................................              
            3.2  Saran                    ..................................................................................             

DAFTAR PUSTAKA











BAB I
 PENDAHULUAN
 1.1.     LATAR BELAKANG
         
          Betty Neuman mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor.           Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tujuan dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor.
            Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.

1.2       RUMUSAN MASALAH
            Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah yang bertemakan “teori Betty Neuman” adalah sebagai berikut
1. Bagaimana sejarah Betty Neuman?
2. Bagaimana teori Betty Neuman?
3. Bagaimana hal-hal yang terkait teori Betty Neuman?
4. Bagaimana contoh kasus teori Betty Neuman?

1.3       TUJUAN MASALAH
            Bagaimana kita bisa dapat memahami dan bisa mengatasi masalah masalah yang berhubungan dengan kesehatan yang sesuai dengan pandangan Agama.
1. Mampu mengetahui sejarah teori menurut Betty Neuman
2. Mampu mengetahui teori Betty Neuman
3. Mampu mengetahui hal-hal yang terkait teori Betty Neuman
4. Mampu mengetahui contoh kasus Teori Betty Neuman

B A B  II
P E M B A H A S A N
2.1     SEJARAH TEORI BETTY NEUMAN
          Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924.Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.Anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat karena CRF. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi.Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahun 1957 dan meadapatkan gelar BS. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.
            Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek fisiologi, psikologi, sosiokultural, dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman 1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek diatas secara holistic. Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi(1982,1989,1995).

2.2     TEORI KEPERAWATAN BETTY NEUMAN
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan.

      AKonsep Dasar
            Konsep utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi:
1.      Stressor
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a.       Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respons autoimmune
b.   Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c.   Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau         individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor     interpersonal. Misalnya : sosial politik.
2.   Garis pertahanan dan perlawanan
     Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari
a)      Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien. Misalnya mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
b)      Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer.Kondisi ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman’s merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense).
3.   Tingkatan pencegahan
 Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari  
a). Pencegahan primer
Terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.
b). Pencegahan sekunder.
Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor.Pencegahan sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala.Tujuannya adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi.Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
c).  Pencegahan Tersier
Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi pencegahan sekunder.Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi.Pencegahan tersier cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.
4. Sistem klien
Model Sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya.Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai suatu sistem memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
 Neuman meyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara wholistik dan multidimensional (Fawcett, 2005).Dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit atau kematianatau stabilitasasi system.perubahan dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
5. Struktur dasar
            Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
6. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
7. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor.Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap invasi stressor.Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit
            Model Sistem Neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada komunitas sebagai sistem klien.

BSumber-Sumber Teori Betty Neuman
Model mempunyai beberapa kesamaan dalam teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.

C.  Perkembangan Sistem Model Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.

DModel keperawatan menurut Betty Neuman

            Model keperawatan menurut Neuman ini disebut The Neuman Health Care System. Menggambarkan peran dan fungsi perawat yang bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi) dalam satu system yang terbuka yang merupakan rangkaian dari input, proses, dan output. Ini berarti bahwa system berfungsi sebagai penyaring untuk fungsi tertentu. Komponen dari system ini adalah Stres dan Reaksi terhadap stress.
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini terganggu maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya.

E.  Konsep Keperawatan Menurut Neuman
Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk mengurus diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara stabilitas system klien..
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas..

F.  Paradigma Keperawatan Menurut Neuman
a. Manusia menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri dari          1)   Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
   2)   Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
   3)   Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi.
   4)   Faktor perkembangan sepanjang hidup.
   5)   Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
               Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan klien.
               Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling berkaitan. Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien.
Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah:

·         Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
·         Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
·         Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
  
Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense
   1).Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
   2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
   3).Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
   4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
b.Lingkungan menurut Neuman
Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1).   Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluar sistem klien.
3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
·         Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
·         Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
·         Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal.Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.

c. Sehat menurut Neuman
              Sehat adalah kondisi dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi. Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
              Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasar

d.Keperawatan menurut Neuman
              Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan .
              Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

e. Aktivitas Keperawatan
              Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang positif atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap stressor yang datang.
              Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien. Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.
              Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive.
 Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih rendah disbanding perawat berhubungan beberapa perubahan status kesehatan.
              Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien..Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver.
Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.

f.Hubungan antara keempat konsep sentral.
              Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor kebutuhan klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan .
              Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan dari model ini adalah
1) Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan kesehatan berubah – ubah
2) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien
3) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien/ sistem klien

2.3       CONTOH KASUS TEORI BETTY NEUMAN
            Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka. Sang ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunya.
            Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal).
            Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita juga harus mengkaji dampak dari perasaa kehilangan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai kehilangan.
            Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya. Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap orangtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jender terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akan sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda.
            Perbedaan dalam proses duka cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka. Setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama. Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdampak secara khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang.
            Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya. Selanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.




BAB III
P E N U T U P


3.1       KESIMPULAN
            Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap stressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan. Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan. Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan membantu perawat dalam mendefinisikan area penilaian dan memberikan pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia beserta aplikasinya.