Sigit Budiansyah
Blog sederhana yang di kelola oleh salah satu mahasiswa keperawatan, blog ini insya allah akan memberikan informasi seputar kesehatan
Kamis, 14 Desember 2017
Jumat, 28 April 2017
Satuan acara penyuluhan hiv aids beserta leaflet
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
HIV/AIDS
DOSEN
PENGAMPU:
Wittin
Khairani, S.Pd, M.PH
DISUSUN
OLEH :
Sigit
Budiansyah
PO.71.20.0.15.3842
SEMESTER
IV
PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEPERAWATAN
POLTEKKES
KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2016/2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAHAYA HIV/AIDS
Data laporan akhir tahun
2015 Jumlah
penderita HIV AIDS di Provinsi Jambi selamatahun 2015 naik tajam
disbanding tahun-tahun sebelumnya. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes)
Provinsi Jambi sampai31 Maret
2015, ditemukan 80 penderita
HIV, dan 45 penderita AIDS. Bahkan, tercatat juga dalam tahun yang sama, 16
penderita meninggal dunia. Penderita yang ditemukan meninggal dunia
berada di tiga kabupaten dan satu kota. Penderita yang meninggaldunia, paling
banyak ditemukan di Kota Jambi, sebanyak 13 orang. Sisanya, berada di Kabupaten
Batanghari sebanyak 1 orang, Kabupaten Kerinci sebanyak 1 orang, dan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat sebanyak satu orang. Sementara untuk temuan penderita baru HIV,
dari keseluruhan 80 orang, sebanyak 50 orang diantaranya ada di Kota Jambi. Sedangkan
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat 20 orang, Kabupaten Muaro jambi dan Kerinci
masing-masing 3 orang, Kabupaten Bungo 2 orang. Dan Kabupaten Batanghari, Tebo,
masing-masing 1 orang. Untuk itu SMA Kasih Bunda mengundang mahasiswa jurusan
keperawatan Poltekkes Jambi untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan
kesehatan mengenai bahaya HIV/AIDS kepada siswa-siswi SMA tersebut
A. Tujuan
Dengan adanya penyuluhan ini
diharapkan dapat menambahkan pengetahuan bagi para remaja bagaimana pentingnya
untuk menjauhi seks bebas dan obat-obat terlarang dan akibat dari seks bebas
tersebut yang dapat menyebabkan HIV/AIDS.
B. Materi
1.
Pengertian HIV/AIDS
2.
Penyebab dan Perjalanan HIV/AIDS
3.
Tanda dan gejala HIV/AIDS
4.
Pencegahan HIV/AIDS
C. Sasaran :
Siswa-siswi SMA Kasih Bunda
D. Media dan
alat :
-LCD/laptop
-Leaflet
-Audiovisual.
E. Pelaksanaan
Kegiatan
1.
Topik :
HIV/AIDS
2.
Judul :
Stop
AIDS!!! Peduli AIDS!! “Jauhi penyakitnya, bukan orangnya”
3.
Metode :
Ceramah
4.
Waktu dan Tempat :
02 Mei 2017, Aula SMA Kasih Bunda
5.
Pelaksanaan :
a.
Setting tempat
|
#
Keterangan
:
: moderator
:
fasilitator
# :
observasi
: presenter
:
audience
b.
Pelaksanaan kegiatan
No.
|
Tahap
Penyuluhan
|
Kegiatan
penyuluhan
|
Kegiatan
Audiens
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
|
1.1. Memberi salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan.
2.2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan.
3.3.Menjelaskan topik yang akan di sampaikan.
|
1.Menjawab salam, mendengarkan.
2.Mendengarkan, memperhatikan.
3. Mendengarkan, memperhatikan.
|
10 menit
|
2.
|
Pelaksanaan
|
1. 1.
Menjelaskan pengertian HIV/AIDS.
a) a.Mengevaluasi pengetahuan siswa
tentangpengertian HIV/AIDS.
b) b.Mengeapreasiasi pengetahuan siswa tentang pengertian
HIV/AIDS.
2. 2.Menjelaskan penyebab HIV/AIDS.
3. 3.Menjelaskan gejala-gejala HIV/AIDS.
4.Menjelaskan bagaimana penularan HIV/AIDS.
5.Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS.
A 6.Moderator membuka sesi
pertanyaan.
7.Presenter menjawab pertanyaan siswa.
B
|
Memperhatikan
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan.
Memperhatikan
Memberikanpertanyaan.
Memperhatikan.
|
40 Menit
|
3.
|
Penutup
|
1.1.Mengevaluasi pengetahuan siswa
tentang materi yang telah di sampaikan.
2.2.Menampung
jawaban yang di berikan siswa.
3.3. Mendiskusikan bersama jawaban dari siswa.
4.4. Bersama semua
siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
5.5.Menutup pertemuan dan memberi salam.
|
Menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri
Memperhatikan
Memberikan sumbang saran
Memberikan sumbang saran
Memperhatikan dan membalas
salam
|
10 menit
|
LAMPIRAN MATERI
HIV/AIDS
1.
Definisi
HIV
adalah singkatan human immunodefisiency
virus yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga
membuat tubuh rentan terhadap penyakit.
Menunjukkan kelemahan atau kerusakan daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh
faktor luar (bukan dibawa sejak lahir). AIDS diartikan sebagai bentuk paling erat dari keadaan sakit terus menerus yang berkaitan
dengan infeksi Human Immunodeficiency
Virus
(Smeltzer
& Bare, 2001).
AIDS (acquired
immun defisiency syndrome) adalah suatu penyakit retrovirus yang disebabkan
oleh HIV yang ditandai dengan imunosupresi berat yang menimbulkan infeksi
oportunistik, neoplsma sekunder dan menifestasi neurologi. AIDS adalah kumpulan
gejala penyakit akibat menurunya sistem kekebalan tubuh secara bertahap yang di
sebabkan oleh infeksi HIV. HIVAIDS merupakan penyakit yang di tularkan melalui,
kontak seksual,meski HIV terdapat
sebagian besar dalam cairan tubuh, HIV sebenarnya adalah patogen yang di
tularkan melalui darah, agar tidak terjadi
penularan maka harus terjadi pertukaran cairan tubuh terutama darah
(Sylvia, 2006).
Gambar
: 2.1
2.
Etiologi
Gambar
: 2.2
Virus
HIV
Etiologi dari penyakit ini adalah
virus HIV. Di dunia dikenal 2 tipe HIV yaitu: HIV-1 yang di temukan pada tahun
1983,dan HIV-2 yang di temukan pada
tahun 1986 pada pasien AIDS di Afrika Barat. HIV merupakan suatu virus RNA
bentuk sferis dengan diameter 1000 angstrom termasuk retrovirus dari family
lentrivirus. Strukturnya terdiri dari lapisan luar atau envelop yang terdiri
atas glikoprotein gp120 yang melekat pada glikoprotein gp4, bagian dalam nya
terdapat lapisan ke 2 yang terdiri dari protein p17 setelah itu terdapat inti
HIV yang di bentuk oleh protein p24, di dalam inti (Sudoyo, 2006).
Sel yang merupakan target utama HIV
adalah sel yang mempunyai reseptor CD4, yaitu limfosit CD4+ (sel T helper atau
Th) dan monosit/ makrofag. Beberapa sel lainnya yang dapat terinfeksi yang
ditemukan secara in vivo atau in vitro adalah megakariosit, epidermal
langerhans, periferal dendritik, folikular dendritik, mukosa rektal, mukosa
saluran cerna, sel serviks, mikroglia, astrosit, sel trofoblast, limfosit CD8,
sel retina, dan epital ginjal. Beberapa sel yang pada mulanya dianggap CD4
negatif, ternyata juga dapat terinfeksi HIV namun kemudian diketahui bahwa
sel-sel tersebut mempunyai kadar CD4 rendah (Smeltzer& Bare, 2001).
Sel tersebut antara lain adalah se
mieloid progenitor CD34+ dan sel limfosit tripel negatif. Di samping itu memang
ada sel yang benar-benar CD4 negatif tetapi dapat terinfeksi HIV. Jalur
penularan utama dari penyakit HIV/AIDS adalah hubangan seksual yang tidak sehat
di lakukan dengan pasangan yang berganti-ganti, narkoba, pecandu obat-obatan,
menggunakan jarum suntik yang bergantian, pembuatan tato yang menggunakan jarum
yang tidak diganti (Wiwik, 2008).
3.
Patofisiologi
Seseorang
yang terinfeksi HIV dapattetaptidakmemperlihatkangejala (asimtomatik) selama 8
tahun atau lebih selama infeksi sebagian besar terbatas pada makrofag. Ketika
virus mulai menyerang Sel T helper, kondisi akan memburuk biasanya selama 2-5
tahun, jika tidak di obat. Individu didiagnosis mengidap AIDS bila jumlah Sel T
menurun kurang dari 200 sel/µL, atau ketika terjadi infeksi
oportunistik, kanker atau demensia AIDS (Corwin, Elizabeth J, 2009).
Perlu ditekankan bahwa infeksi HIV bukanlah AIDS dan
terkadang individu terinfeksi virus dapat bertahan lebih dari 12 tahun tanpa ditemukan
tanda-tanda terserang AIDS meski tanpa terapi. Bagaimanapun, infeksi virus
berarti bahwa individu yang bersangkutan menular bagi orang lain, tanpa memandang
ada tidaknya gejala-gejala AIDS (Corwin, Elizabeth J, 2009).
HIV
tergolong dalam kelompok virus yang dikenal sebagai retrovirus yang menunjukan
bahwa virus tersebut membawa materi genetiknya dalam asam ribonukleat (RNA) dan
bukan dalam dioksiribonukleat (DNA).Virion HIV matang memiliki bentuk hampir
bulat. Selubung luarnya atau kapsul viral terdiri dari lemak lapis ganda yang
mengandung banyak tonjolan protein. Duri-duri ini terdiri dari dua glikoprotein
gp120 dan gp41. Gp mengacu pada glikoprotein dan angka mengacu kepada massa
protein dalam ribuan Dalton, Gp120 adalah selubung permukaan eksternal duri dan
gp41 adalah bagian transmembran (Smeltzer& Bare, 2001).
Terdapat
suatu protein matriks yang disebut p17 yang mengelilingi segmen bagian dalam
mebran virus. Sedangkan inti dikelilingi oleh suatu protein kapsid yang disebut
p24. didalam kapsid, p24, terdapat dua untai RNA identik dan molekul preformed
reverse transcriptase, integrase dan protease yamg sudah terbentuk. HIV adalah
suatu retrovirus sehingga materi genetik berada dalam bentuk RNA bukan DNA.
Reverse transcriptase adalah enzim yang menstanskripsikan RNA virus menjadi DNA
setelah virus masuk ke sel sasaran. Enzim-enzim lain yang menyertai RNA adalah
integrase dan protease (Sudoyo, 2006).
HIV
menginfeksi sel dengan mengikat permukaan sel sasaran yang memiliki molekul
reseptor membran CD4. Sejauh ini sel yang disukai oleh HIV adalah limfosit T
penolong positif-CD4, atau sel T (limfosit CD4+). Sel-sel lain yang mungkin
rentan terhadap infeksi HIV mencangkup monosit dan makrofag. Monosit dan
Makrofag yang terinfeksi dapat berfungsi sebagai reservoar untuk HIV tetapi
tidak dihancurkan oleh virus. HIV bersifat politrofik dan dapat menginfeksi
beragam sel manusia, seperti sel natural killer, limfosit B, sel endotel, sel
epitel, sel Langerhans, sel dendritik, sel mikrolia, dan berbagai jaringan
tubuh (Prince, 2001).
Replikasi
HIV berlanjut sepanjang periode latensi klinis, bahkan saat hanya terjadi
aktivitas virus yang minimal dalam darah. HIV ditemukan dalam jumlah besar di
dalam limfosit CD4+ dan makrofag di seluruh sistem limfoid pada semua tahap
infeksi. Partikel-partikel virus juga telah dihubungkan dengan sel-sel
dendritik folikular, yang mungkin memindahkan infeksi ke sel-sel selama migrasi
melalui folikel-folikel limfoid ( Wiwik, 2008).
4.
Tanda
dan Gejala
Infeksi HIV tidak akan
langsung memperlihatkan tanda atau gejala tertentu . Sebagian memperlihatkan
gejala yang tidak khas pada infeksi HIV akut, 3-6 minggu setelah terinfeksi.
Tanda
dan gejala klinis menurut WHO
Stadium
Klinis I :
a.
Asimtomatik (tanpa gejala)
b.
Limfa denopati Generalisata (pembesaran
kelenjar getah bening atauli mfe seluruh tubuh)
c.
Skala Penampilan
Stadium
Klinis II :
a.
Berat badan berkurang
b.
Diare berkepanjangan > 1 bulan
c.
Jamur pada mulut
d.
TB Paru
e.
Infeksi bakterial berat
f.
Kanker kulit (Sarcoma Kaposi)
g.
Radang Otak (Toksoplasmosis,
Ensefalopati HIV)
Menurut
Arif Syafiddin (2005), Tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini
adalah
a.
Gejala mayor :
1)
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam
1bulan
2)
Diare kronik lebih dari 1 bulan
3)
Demam lebih dari 1 bulan
4)
Penurunan kesadaran dan gangguan
neurologi
5)
Penurunan imunitas yang hebat
6)
Syndrom kelelehan karena infeksi HIV
b.
Gejala minor:
1)
Batuk menetap selama lebih dari 1 bulan
2)
Dermatitis generalisata yang gatal
3)
Herpes zoster yang berulang
4)
Kandidosis orofaring
5)
Herpes simpleks kronis progresif
6)
Limfadenopati generalisata
7)
Infeksi jamur berulang pada alat kelamin
5.
Penularan
HIV/AIDS
a.
Melalui darah, misalnya: tranfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.
b.
Melalui cairan semen, air mani (sperma). Misalnya:
seorang pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau
pengaman lainya, oral sex, dsb.
c.
Melalui cairan vagina pada wanita. Misalnya: wanita
yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-menminjam alat bantu seks, oral
sex, dsb.
d.
Melalui air susu ibu (ASI)Misalnya: bayi meminum ASI dari wanita
HIV+, pria meminum susu ASI pasangannya, dsb. Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung
virus HIV pada penderita HIV+
antara lain saliva (air liur atau air ludah), feses (kotoran atau tinja), air
mata, air keringat serta urine (air seni atau air kencing).
6.
Pencegahan
HIV/AIDS
Ada beberapa jenis program yang terbukti sukses diterapkan
beberapa negara dan amat dianjurkan oleh badan kesehatan dunia WHO, untuk
dilaksanakan secara sekaligus, yaitu :
a.
Pendidikan kesehatan reproduksi untuk
remaja dan dewasa muda
b.
Program penyuluhan sebaya (Peer group education ) untuk berbagai kelompok
sasaran
c.
Program kerjasama dengan media cetak dan
elektronik
d.
Paket pencegahan komprehensif untuk
pengguna narkotika, termasuk program pengadaan jarum suntik steril
e.
Program pendidikan agama
f.
Program layanan pengobatan Infeksi
menular seksual (IMS)
g.
Program promosi kondom dilokalisasi
pelacuran dan panti pijat
h.
Pelatihan keterampilan hidup
i.
Program pengadaaan tempat-tempat untuk
test HIV dan konseling
j.
Dukungan untuk anak jalanan dan
pengentasan prostitusi anak
k.
Integrasi program pencegahan dengan
program pengobatan, perawatan dan dukungan untuk odha
Langganan:
Postingan (Atom)